Tuesday, July 23, 2019

Rukun Islam







Rukun Islam merupakan pondasi dari kehidupan setiap Muslim dan diharuskan mengimani dan mengamalkannya sebaik mungkin. Seperti halnya sebuah bangunan akan goyah tanpa pondasi yang kuat, begitupula iman seorang Muslim akan goyah pula jikalau pada tatanan rukun tidak benar.
Rukun Islam merupakan dasar dan titik awal bagi semua amal baik dan ibadah kita kepada Allah Ta’ala. Jumlah rukun Islam ada 5 dan berikut adalah masing-masing rukun beserta penjelasannya.
Daftar Isi

Rukun Islam

  1. Mengucapkan dua kalimat Syahadat sebagai awal mengikat iman kita kepada keEsaan Allah dan keRasulan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
  2. Mendirikan Shalat.
  3. Zakat.
  4. Puasa di bulan Ramadhan.
  5. Haji (Jika mampu).

1. Dua kalimat Syahadat

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلٰـهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الْـجَنَّـةَ.
Artinya:
Barangsiapa akhir ucapannya adalah LÂ ILÂHA ILLALLÂH pasti masuk Surga.
(Shahih: HR. Ahmad (I/63), Al-Hakim (I/72), Ibnu Hibban (no. 204), Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah (II/296), Ibnu Khuzaimah dalam at-Tauhîd (hlm. 328), dan Ibnul Banna’ dalam Fadhlut Tahlîl (no. 1), dari Shahabat ‘Umar bin al-Khaththab dan ‘Utsmân bin ‘Affân Radhiyallahu anhuma, dan sanadnya kuat. Sumber).
“Tiada tuhan yang pantas disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.” Kalimat ini merupakan pendeklarasian iman disebut Syahadat, sebuah rumusan dasar dan sederhana namun mengandung muatan komplit iman Islam.
Esensi dari pendeklarasian ini adalah keyakinan bahwa tujuan hidup kita adalah menyembah dan patuh kepada Tuhan, dan hal itu hanya dapat dilakukan dengan mengikuti ajaran dan sunnah dari nabi terakhir yakni, Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam.

2. Mendirikan Shalat

وأقم الصلاة إن الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر …
Artinya:
“ … dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar “ ( Al-Ankabut :45)
Yang dimaksud Shalat disini ialah, Shalat Fardhu yang dilakukan sebanyak 5 kali dalam sehari, dan merupakan tautan komunikasi langsung antara hamba dan Tuhannya. Dalam Islam tidak dikenal yang namanya otoritas hirarki dan tidak ada pendeta sebagai penyambung lidah. Dengan Shalat kita langsung “berhadapan” dan “berkomunikasi” dengan Sang Maha Pencipta.
Shalat berjamaah dipimpin oleh orang yang lebih alim diantara yang ada dan biasanya mereka dipilih untuk itu.
Shalat 5 waktu adalah Shalat Subuh (Fajar), Shalat Dhuhur, Shalat Ashar, Shalat Maghrib dan Shalat Isya, kesemua itu sebagai ritme dari keseluruhan waktu 24 jam sehari. Shalat Fardhu menggunakan ayat-ayat Al Qur’an dan Dzikir dalam bahasa Arab. Namun untuk doa pribadi, maka dapat menggunakan bahasa apa saja.
Dianjurkan untuk shalat berjamaah di Masjid, akan tetapi dimanapun dibolehkan untuk Shalat, seperti dirumah, dikantor, pabrik dan dimana saja. Sejauh tempat yang bersih dan suci dari najis dan kotoran.

3. Berpuasa

Setiap tahun pada bulan Ramadhan, semua umat Islam melaksanakan puasa dari subuh hingga terbenamnya matahari, mereka tidak makan, minum, melakukan hubungan intim dengan pasangan.
Sedangkan bagi yang sakit, sudah lanjut usia, atau dalam perjalanan, dan para wanita yang sedang menstruasi, hamil dan menyusui diizinkan untuk tidak berpuasa dan menebusnya di kemudian hari jikalau mereka dalam kondisi sehat dan mampu.
Anak-anak mulai berpuasa dan juga shalat saat puber pertama, namun banyak pula yang sudah melakukan sebelum itu sebagai pembelajaran.
Meskipun puasa memberi efek bagus bagi kesehatan, namun ia merupakan metode penyucian, ketakwaan dan melawan hawa nafsu.
Dengan menutup pintu kepada kenyamanan dunia, meskipun dalam waktu singkat, seorang yang berpuasa hanya fokus pada tujuan hidupnya dengan selalu ingat kepada Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala menyatakan dalam Al-Qur’an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. ” (Quran 2:183).

4. Membayar Zakat

خذ من أموالهم صدقة تطهرهم وتزكيهم بها وصل عليهم إن صلاتك سكن لهم والله سميع عليم
Artinya:
“Ambillah zakat dari harta mereka guna membersihkan, dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu menumbuhkan ketentraman jiwa bagi mereka. Allah maha mendengar, maha mengetahui” ( At-Taubah:103)
Salah satu prinsip penting dari rukun Islam adalah membayar Zakat, dikarenakan sebagai Muslim kita harus sadar bahwa semua yang kita miliki adalah miliki Allah Ta’ala, semua harta benda hanyalah titipan semata.
Arti dari Zakat adalah “penyucian” dan “tumbuh”. Semua milik kita disucikan dengan menyisihkan sebagian kepada yang membutuhkan di masyarakat. Seperti halnya tanaman, memotong sebagian yang sudah layu dapat menyeimbangkannya dan merangsang untuk pertumbuhan daun baru.
Zakat dihitung menurut penghasilan dimana perhitungannya adalah 2.5% dari penghasilannya. Dan rumah, mobil dan peralatan tidak bergerak tidak termasuk dalam perhitungan zakat.
Diperbolehkan juga memberikan lebih dari 2.5% penghasilannya sebagai zakat, dan sebaiknya melakukan dengan tulus dan ikhlas, tidak mengapa juga secara rahasia.

5. Naik Haji

فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌۭ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًۭا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَا عَ إِلَيْهِ سَبِيلًۭا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِ نَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ
Artinya:
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. Ali Imran: 97).
Naik Haji ke Mekkah merupakan kewajiban bagi mereka yang secara fisik dan finansial mampu melakukannya.
Disamping itu, lebih dari dua juta orang pergi ke Mekkah setiap tahun dari setiap belahan dunia, hal ini memberikan kesempatan unik bagi semua Muslim untuk saling bertemu.
Haji tahunan dimulai pada bulan kedua belas pada tahun Islam. Para jamaah haji menggunakan pakaian khusus: kain sederhana yang menghilangkan sekat kelas dan budaya, karena mereka semua setara di hadapan Allah Ta’ala, kecuali tingkat ketakwaannya.
Kegiataan saat haji, adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, dan berlari sebanyak tujuh kali antara bukit Safa dan Marwa sebagaimana yang dilakukan siti Hajar selama mencari air.
Kemudian para jamaah berdiri bersama di padang Arafah—yang merupakan padang luas diluar kota Mekkah—bergabung berdoa memohon ampunan, hal ini sering dianalogikan sebagai kondisi hari penghakiman di padang Mahsyar.
Penutupan kegiatan Haji ditandai dengan perayaan Idul Adha, dengan Shalat dan bertukar hadiah.

2 comments: